PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang sedang diberlakukan di Indonesia menjadi hal sulit dari sebagian masyarakat di Indonesia. Media sosial menyorot beberapa kisah tentang dampak yang terjadi dari PPKM, seperti kisah seorang kuli bangunan yang merupaka warga Cirebon ini diberhentikan dari pekerjaanya, lantaran tidak menggunakan masker saat bekerja pada proyek pembangunan rumah di salah satu perumahan di daerah Kembangan, Jakarta Barat.
Kuli bangunan ini bernama bapak Sudrajat. setelah pemecatan bapak Sudrajat terpaksa tidak bisa bekerja atau menganggur. padahal, proyek tersebut baru dikerjakannya selama 1,5 bulan. Bapak Sudrajat sengaja untuk menemui bapak Dedi Mulyadi selaku anggota DPR RI dan bapak Sudrajat menceritakan kisah yang telah dialaminya. Kejadian berawal dari sudrajat membeli minuman di pedagang es keliling di perumahan itu. Namun sialnya, ketika sedang meminum es yang telah dibeli ada petugas keamanan yang datang dan menegurnya kerana sudrajat tidak mengenakan masker. Sudrajat bercerita, ketika kerja menggunakan masker, kemudian beli es diluar bangunan lalu diminum di dalam area, sudrajat membuka masker ketika mau minum es, tapi ketahuan petugas keamanan dan disuruh pulang. Belum sempat menjelaskan alasan kepada petugas keamanan, etapi langsung mengusirnya dari tempat kerjaan. Petugas keamanan meminta pemimpin proyek untuk memecat sudrajat dengan alasan tidak memakai masker di tengah pemberlakuan PPKM Darurat.
Kuli Bangunan (Sumber: Suara.com)
Disaat itu, beredar video di media sosial tentang pemecatan dan pengusiran Sudrajat. Dedi Mulyadi mendengar kisah Sudrajat lalu menasihatinya dan meminta Sudrajat untuk melupak kejadian itu dan untuk kembali bangkit. Dedi Mulyadi menawarkan pilihan kepada Sudrajat. Pertama, menawarkan untuk menjadi kuli bangunan di kediamannya di Lembur Pakuan. Kedua, mengikutu pelatihan usaha dan akan memberinya modal untuk usaha kecil-kecilan. Sudrajat bersemangat dengan dua pilihan yang ditawarkan oleh Dedi Mulyadi, namun Sudrajat memilih untuk kembali ke kampung halamannya dulu untuk beristirahat. Dan Sudrajat berjanji akan memilih diantara kedua pilihan yang telah ditawarkan.
Dampak PPKM juga terjadi oleh warga kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dari video yang banyak beredar di sosial media. Satpol PP yang sedang melakukan penertiban pada sebuah warung kopi, namun hal tersebut menjadi masalah dan terjadi bentrok akibat petugas satpol pp yang melakukan tindak kekerasan kepada ibu hamil.
Satpol PP Ibu Hamil
Kejadian tersebut bermula petugas satpol PP melihat toko kopi milik bapak Ivan Supriyana dan Rosmiyati Khastury masih buka lantaran kebijakan PPKM masih berlangsung. Petugas Satpol PP meminta pemilik untuk menutup toko kopi tersebut, namun hal tersebut menjadi cekcok perpanjangan dan berakhir terjadi pemukulan Satpol PP kepada pemilik warung dan termasuk istri pemilik warung yang diketahui sedang hamil. hal tersebut karena sang istri sempat melempar kursi kepada petugas yang memukul suaminya dan petugas tidak menerima atas tindakan istri tersebut.
dari kejadian itu, pihak pemilik warung tidak terima dan berniat untuk melaporkan tindakan pemukulan yang dilakukan Satpol PP. Namun kabarnya Rosmiyati Khastury mengalami pingsan akibat kelelahan dan sempat mengalami kontraksi pada kandungannya.
Ivan juga menyebutkan bahwa warung kopinya saat itu sudah tutup lebih awal selama berlangsungnya PPKM, dan saat kejadianpun toko sebenarnya sudah menutup sebagian pintu, karena saat itu sang pemilik warung kopi sedang melakukan live untuk endorse produk.
JANGAN LUPA TONTON JUGA YOUTUBE ABDI DESA:
sumber : Kompas.com, popmama.com
Leave a Reply