Presiden Jokowi mulai memerintahkan untuk melakukan Vaksinasi Covid-19 bagi Pelajar, agar bisa meminimalisir penularan saat pembelajaran tatap muka dimulai. Program ini dilakukan secara utama untuk daerah – daerah dengan kasus penularan Covid-19 tinggi. Jokowi juga mengupayakan program vaksinasi untuk pelajar akan meluas untuk seluruh Indonesia.
Harapan pelajar untuk segera memulai pembelajaran secara tatap muka, Presiden Jokowi mengupayakan untuk pelajar menaati protokol kesehatan dan mendukung program vaksinasi Covid-19.
Bapak Presiden Jokowi memantau jalannya program vaksinasi bagi pelajar dan santri di SMAN 1 Beber, Kabupaten Cirebon pada Hari ini Selasa (31/8/2021). Program vaksinasi ini digelar oleh BIN dan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Cirebon dan sebanyak 2000 pelajar dan santri yang mengikuti kegiatan program vaksinasi Covid-19.
Jokowi mengutarakan bahwa kegiatan vaksinasi berjalan dan baik dan harapannya, dengan adanya program vaksinasi Covid-19 bisa memberikan perlindungan kepada pelajar dan santri untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka yang rencana akan dilaksanakan di minggu pertama di bulan September. Rencana pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan , Jokowi juga tetap menghimbau agar para pelajar dan santri tetap menjalan protokol kesehatan, dengan disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan atau tetap menjaga jarak.
Selain itu, Jokowidodo mengharapkan dengan adanya vaksinasi untuk pelajar dan santri diharapkan dapat memberikan perlindungan, dan memebrikan proteksi diri guna mempersiapkan pembelajaran langsung atau tatap muka. Satuan pendidikan di berbagai daerah di seluruh indonesia berencana untuk mulai pembelajaran tatap muka mulai September 2021. Perkembangan covid-19 dirasa sudah mulai menurun, sebagaimana yang tertera pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendegri) No. 38 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyrakat Level 2-4, pembelajaran langsung atau tatap muka boleh dilaksanakan pada wilayah status level 2 atau 3.
Sekolah yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka, diperbolehkan pada wilayah PPKM Level 1 dan 2 yang dinilai aman yang dilihat dari kasus positif Covid-19 yang rendah dan angka kematian yang rendah. Pembelajaran boleh dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50 persen. sedangkan pada daerah dengan PPKM Level 3 perlu dilakukan vaksinasi 100 persen setiap pelajar dan pendidiknya pada setiap sekolah, tetapi jika muncul 1 kasus terjadi segera melakukan pelacakan dan pembelajaran kembali dilakukan daring . Aturan yang diberlakukan pada daerah PPKM Level 4 dapat melakukan kegiatan belajar mengajar masih secara jarak jauh (Daring). Namun pendidik dan tenaga kependidikan dapat melaksanakan kegiatan persiapan simulasi Asesmen Nasional dari tanggal 24 Agustus hingga 2 September 2021 dengan kapasitas maksimal 25 persen.
Pemerintah juga memikirkan teknis untuk pembelajaran anak sekolah dasar dan taman kanak-kanak karena belum adanya vaksin untuk anak usia dibawah 12 tahun.
Budhi Condro selaku Anggota Komisi V DPRD Lampung juga mendukung adanya percepatan program vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di Lampung sebelum program pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan. Vaksinasi Covid-19 dilaksanakan untuk memberikan perlindung kepada setiap pelajar.
Beliau juga memaparkan bahwa pelajar merupakan aset sebagai penerus bangsa sebaiknya juga mendapatkan prioritas untuk mendapatkan vaksinasi untuk menunjang perlindungannya.
JANGAN LUPA TONTON JUGA YOUTUBE ABDI DESA:
Sumber : Kompas.com, news.detik.com, suaralampung.id
Leave a Reply