Desa Digital perbaiki perekonomian Jawa Barat – Diliput dari Kuningan, Ridwan Kamil selaku Gubernur Jabar mengutarakan bahwa Pemerintah Jabar akan bersungguh-sungguh mengembangkan lingkungan digital di desa-desa yang akan diterapkan pada Program Desa Digital. Program ini merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat lewat penggunaan teknologi digital dalam hal untuk meningkatkan potensi desa, pemasaran, peningkatan akses hingga pelayanan informasi desa.
Dalam SIF E-Connects Indonesia 2020 di Kuningan, beliau menambahkan akan mengubah keseluruhan aspek yang ada sekarang menjadi lingkungan digital, meskipun dalam pengaplikasiannya jelas tidak gampang karena Provinsi Jawa Barat memiliki desa yang begitu banyak yaitu 5.312 desa dan sistem yang akan digunakan adalah digital inklusif.
Nantinya semua sistem pelayanan publik yang ada di desa akan di digitalisasikan dengan memperbaruhi jaringan koneksi internet dan membangun command center sehingga masyarakat dapat menggunakan medsos untuk mengenalkan produk terbaik dari daerahnya sekaligus dapat memasarkannya. Dan hal ini sudah terlaksana dengan adanya desa di Jabar yang sudah terpasang wifi, dari desa yang memiliki koneksi internet hingga desa yang sama sekali tidak memiliki jaringan koneksi internet / blank spot.
Emil menambahkan bahwa pemerintah Jabar akan merubah cara berbisnis masyarakat desa dengan membuat command center di daerah pedesaan, hal tersebut merupakan trik dalam mengembangkan kemampuan masyarakat untuk dapat memanfaatkan sambungan digital tersebut seperti dengan adanya komputer yang sudah terhubung ke E-Commerce untuk belanja / berjualan secara online.
Desa Digital Perbaiki Perekonomian Jawa Barat
Hal ini dibuktikan dengan Jabar berhasil memegang rekor internasional sebagai Digital Equity and Accessibility dalam kejuaraan IDC Smart City Asia/Pasific Awards 2020 karena Desa Digital dinilai dapat memberdayakan masyarakatnya dan mampu meningkatkan akses informasi lewat pemanfaatan teknologi digital dan jaringan internet.
Pemerintah Jawa Barat juga mengembangkan sebuah aplikasi yaitu Sapa Warga, aplikasi ini digunakan sebagai alat untuk mempersingkat jarak komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah. Dan aplikasi ini sudah diakses kurang lebih 40.000 Ketua RW. Pemerintah Jabar juga memiliki aplikasi khusus untuk masyarakat agar dapat berkomunikasi dengan pemerintah dan sekitar 50.000 gadget akan dibagikan kepada masyarakat guna menunjang penggunaan aplikasi tersebut.
Pak Emil juga mengatakan bahwa ribuan kolam ikan saat ini sudah menggunakan teknologi Smart Auto Feeder, teknologi ini berfungsi sebagai alat untuk memberi makan ikan yang dioperasikan lewat gadgetnya. Dengan cara ini diharapkan dalam setahun mendapatkan hasil panen secara berlipat-lipat. Selain teknologi dalam bidang perikanan, beberapa desa juga sudah menggunakan E-Commerce untuk memasarkan produk pertaniannya. Cara ini sangat memberikan keuntungan kepada petani dan konsumennya karena ongkos distribusi dapat ditekan.
Di masa pandemi ini, semua hal dapat dikerjakan dirumah dan masyarakat tetap mendapatkan pemasukan karena masa pandemi ini segala aktivitas dilakukan secara digital dan banyak desa yang sudah biasa dengan hal ini. Jadi tidak ada salahnya kalau pemerintah memanfaatkan moment ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di desa. Secara perlahan masyarakat mampu menerima canggihnya perkembangan teknologi dan menerapkannya (sumber : liputan6.com).
Seperti Abdi Desa ini, Abdi Desa merupakan aplikasi Sistem Informasi Desa yang berbasis Website dan Android yang dapat dikelola desa. Dalam aplikasi ini memiliki fitur yang sangat menarik seperti membuat surat secara online, dapat memantau berita setiap harinya, membuat peta secara mandiri hingga monitoring info Covid-19. Dengan aplikasi Abdi Desa, pemerintah desa dapat memaksimalkan layanan hanya dalam satu genggaman.
Leave a Reply