VAKSINASI DESA TIDAK BERJALAN LANCAR ? DATA SULIT ??

VAKSINASI DESA TIDAK BERJALAN LANCAR ? DATA SULIT ??

Gerakan vaksinasi yang diusung oleh pemerintah saat ini, menjadi salah satu langkah dan harapan untuk memutus rantai infeksi dari virus Covid-19. Antusias warga Indonesia terhadap gerakan vaksinasi ini terlihat berbeda, ada pendapat yang menyetujui dan ada pula yang tidak menyetujui. Sehingga menyebabkan warga Indonesia tidak dalam dalam suaranya. tetapi, hal tersebut Pemerintah akan terus berupaya agar setiap warga Indonesia tetap melakukan kebijakan vaksinasi bersama dari tingkat kota hingga ke desa – desa. 

Pemkab Wonogiri pada tanggal 12 Juli 2021 kemarin melakukan kegiatan vaksinasi covid-19 ke desa – desa  dengan maksud untuk mempercepat pembentukan kekebalan imun pada warga di kabupaten Wonogiri. Bupati Wonogiri bapak Joko Sutopo mengatakan bahwa vaksinasi berjalan efektif dan tepat sasaran. Vaksinasi yang dilakukan disetiap desa akan menjadi mudah dengan adanya monitoring untuk mencegah adanya kerumunan. Karena, warga desa akan terbatas pada mobilitasnya terutama pada lansia. Hal tersebut akan menjadi sulit jika vaksinasi hanya ada di ibu kota atau pusat daerah, warga lansia akan sulit untuk mengakses dan akan keberatan untuk melakukan vaksin. tetapi, dengan diadakan di desa – desa terutama pada lansia tidak akan menimbulkan resistensi apapun karena  warga yang mengantre untuk vaksinasi sudah saling mengenal sehingga merasa nyaman dan tidak ragu untuk melakukan vaksin. 

warga Blitar (sumber: blitarkab.go.id)

warga Blitar (sumber: blitarkab.go.id)

Pemkab Blitar juga melakukan kegiatan vaksinasi dengan harapan untuk memutus rantai penyebaran infeksi virus covid-19 yang dilakukan setiap puskesmas di kecamatan untuk turun ke setiap desa – desa. Salah satu desa di Blitar, yaitu Desa Jimbe mengundang sebanyak 300 orang untuk vaksin tetapi jumlah dilebihkan menjadi 320 orang, agar lebih banyak yang bisa mengikuti vaksinasi. 

Pemerintahan Kapanewon Semin juga mulai melakukan pendataan pada warga lansia untuk melakukan vaksinasi Covid -19. Program pendataan vaksinasi ini dimulai dari lansia umur 60 tahun ke atas, karena sebagai usia rentan terpapar infeksi covid-19. Pada wilayah masing – masing Kalurahan, dukuh-dukuh mulai melakukan pendataan di wilayah masing-masing secara online. Pendataan dilakukan pada masing – masing dukuh agar datanya dapat diterima dengan valid.

Pendataan akan menjadi mudah jika sudah dilakukan dengan cara digital  atau melalui sistem informasi desa. Adanya sistem digital tidak perlu lagi mendata secara manual dengan kertas dan mencari data ditumpukan kertas yang terkadang data dikertas bisa rusak dan hilang. Abdi Desa hadir, menjadi sistem informasi desa untuk mempermudah melakukan pendataan dan sudah bisa menggunakan HP (mobile) dan data akan tesimpan otomatis tanpa perlu takut data hilang.

ABDI DESA

ABDI DESA

Sistem informasi desa “Abdi Desa”, membantu untuk memantau  data penduduk lebih mudah, dan dimasa covid-19 ini dan perlunya kegiatan vaksinasi sekarang – sekarang ini sangat dibutuhkan karena untuk melihat rincian data penduduk. Jadi, tidak perlu pendataan ulang sehingga bisa lebih efektif dan efesien. dan vaksinasi bisa berjalan lancar. 

Abdi Desa juga hadir dengan fitur monitoring Covid- 19, fitur ini sebagai alat bantu untuk memantau kasus covid-19 yang di dalam aplikasinya terdapat 3 fitur yang dikembangkan yaitu :

FITUR ABDI DESA

FITUR ABDI DESA

  1. Fitur Pantau pemudik, untuk setiap warga yang pulang ke kampung/desa.
  2. Fitur E-Book, untuk mencatat pengunjung (bukan penduduk desa yang sedang berkunjung ke desa).
  3. Fitur aduan warga, fitur ini memudahkan dalam menyampaikan adua atau laporan di desa.

 

JANGAN LUPA TONTON JUGA YOTUBE ABDI DESA DIBAWAH INI :

Sumber : kompas.com, blitarkab.go.id, sumberejo-semin.desa.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat Dengan Kami